Organizational Culture

Budaya organisasi terdiri dari asumsi-asumsi dasar yang dipelajari baik sebagai hasil memecahkan masalah yang timbul dalam proses penyesuaian dengan lingkungannya,maupun sebagai hasil memecahkan maslah yang timbul dari dalam organisasi, antar unit-unit organisasi yang berkaitan dengan integrasi. Budaya timbul sebagai hasil belajar bersama dari para anggota organisasi agar dapat tetap bertahan.
Budaya organisasi dapat berubah, yaitu bila asumsi dasar yang digunakan dalam memecahkan masalah (eksternal maupun internal) ternyata tidak absah dan perlu diganti dengan asumsi dasar lain. Schein selanjutnya membedakan budaya organisasi kedalam tiga tangka. Tingkat pertama ialah tingkat ‘perilaku dan artifact’, tingkatan ini adalah tingkatan yang dapat diamati. Nilai-nilai merupakan tingkat kedua dari budaya perusahaan,  tingkat ini tidak dapat terlihat. Tingkat yang ketiga adalah tingkat yang paling dalam, yang mendasari nilai-nilai, yaitu tingkat keyakinan (beliefs), yang terdiri dair berbagai asumsi dasar. Budaya Organisasi adalah apa yang dirasakan karyawan dan bagaimana persepsi ini menciptakan pola keyakinan, nilai, dan harapan.
Where an Organization’s Culture Comes From


1.      Organizational Ethics
Adalah Nilai-nilai moral, kepercayaan, dan aturan yang menetapkan cara yang tepat bagi organisasi dan anggotanya untuk saling berhubungan dan dengan orang-orang di luar organisasi
2.      Characteristics People Of Within Organization
Sumber utama budaya organisasi adalah orang-orang yang membentuk organisasi
3.      The Nature Of Employment Relationship
Faktor ketiga yang membentuk budaya organisasi adalah sifat hubungan kerja yang dibangun perusahaan dengan karyawannya melalui kebijakan dan praktik sumber daya manusianya.
4.      Design Of Organizational Structure
struktur organisasi adalah sistem formal tugas dan hubungan pelaporan yang dirancang untuk mengoordinasikan dan memotivasi karyawan dengan cara yang paling efektif. Namun, berbagai jenis struktur menimbulkan berbagai jenis budaya yang merupakan satu lagi alasan bahwa manajer harus memberi perhatian besar pada desain organisasi
4 budaya organisasi
·    1.     Bureaucratic Culture
Budaya Birokrasi Suatu organisasi yang menekankan aturan, kebijakan, prosedur, rantai komando, dan pengambilan keputusan yang tersentralisasi memiliki budaya birokrasi
·       2.   Budaya Klan
Menjadi bagian dari keluarga yang bekerja, mengikuti tradisi dan ritual, kerja tim, semangat, pengelolaan diri, dan pengaruh sosial adalah karakteristik budaya klan.
·        3.  Entrepreneurial Culture
Budaya Wirausaha Inovasi, kreativitas, pengambilan risiko, dan mencari peluang secara agresif menggambarkan budaya kewirausahaan.
·         4. Market Culture
Menekankan pada pertumbuhan penjualan, peningkatan pangsa pasar, stabilitas keuangan, dan profitabilitas.Karyawan bekerja sama dan bekerja bersama untuk mencapai pangsa pasar dan sasaran kinerja keuangan. 
 
Fungsi budaya
Pertama, budaya memiliki batas dan mendefinisikan peran yaitu  menciptakan perbedaan antara satu organisasi dan lain-lain. Kedua, menyampaikan rasa identitas bagi anggota organisasi. Ketiga, budaya memfasilitasi komitmen untuk sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan diri individu. Keempat, meningkatkan stabilitas sistem sosial yang memandu dan membentuk sikap dan perilaku karyawan. Fungsi terakhir budaya mendefinisikan aturan permainan.
  1. Budaya Menciptakan Iklim 
       Iklim organisasi mengacu pada persepsi bersama anggota organisasi tentang organisasi dan lingkungan kerja. Orang yang menemukan iklim positif bagi kinerja akan berpikir tentang melakukan pekerjaan baik yang lebih sering dan akan percaya orang lain mendukungnya sukses. Seseorang yang menemukan iklim positif akan merasa lebih nyaman bekerja sama dengan rekan kerja terlepas dari latar belakang demografis mereka. Iklim dapat berinteraksi satu sama lain untuk menghasilkan perilaku. 
 
        2. Budaya sebagai Keajiban seorang
 
Budaya dapat meningkatkan komitmen organisasi dan meningkatkan konsistensi perilaku karyawan. Budaya berharga untuk karyawan karena merinci bagaimana hal tersebut dilakukan dan apa yang penting. Tapi kita tidak harus mengabaikan aspek berpotensi disfungsional budaya, terutama yang kuat, pada efektivitas organisasi, seperti : pelembagaan, hambatan perubahan, hambatan keanekaragaman. , hambatan untuk akuisisi dan merger
 
Bagaimana Karyawan Mempelajari Budaya
Budaya ditularkan kepada karyawan dalam sejumlah bentuk, seperti : cerita, ritual, simbol material, dan bahasa. Cerita biasanya mencakup tentang pendiri organisasi, aturan, pengurangan tenaga kerja, relokasi karyawan, reaksi terhadap kesalahan masa lalu, dan mengatasi organisasi. Ritual merupakan kegiatan berulang yang mengekspresikan dan memperkuat nilai-nilai utama dari organisasi. Simbol material bisa berupa tata letak kantor pusat perusahaan, jenis mobil eksekutif puncak yang diberikan, dan ada atau tidaknya pesawat perusahaan. Bahasa, banyak organisasi dan kelompok mereka menggunakan bahasa untuk membantu anggota mengidentifikasi budaya, membuktikan penerimaan mereka, dan membantu melestarikannya.
 
Perusahaan Multinasional Kentucky Fried Chiken (KFC)

Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang berada di satu negara yang mempunyai operasi produksi dan penjualan di beberapa negara lain. Jumlah negara tempat multinational corporation ( MNC ) beroperasi sekurang-kurangnya 5 sampai 6 negara. Serta merupakan sebuah induk perusahaan ( holding company), dengan sejumlah operasi luar negeri, masing-masing diberi wewenang untuk menyesuaikan produk-produk dan strategi pasarnya dengan apa yang dianggap oleh para manajer lokal sebagai aspek-aspek unik dari pasar-pasar individual mereka. KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah salah satu perusahaan multinalional yang merupakan suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket. Col. Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya pada tahun 1939 di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut). Sanders menjual seluruh waralaba KFC pada tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang sejak itu telah dijual kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir adalah PepsiCo, yang menggabungkannya ke dalam divisi perusahaan Tricon Global Restaurants yang sekarang dikenal sebagai Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997, Tricon terpisah dari PepsiCo. Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk (IDX: FAST) yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Restoran KFC pertama di Indonesia dibuka pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta.


Kentucky Fried Chicken mendahulukan tentang standar etika baik dalam dan diluar perusahaan sebagai ditegaskan oleh wakil-wakil perusahaanya. Misalnya perusahaan adalah vendor ketat tentang keterlibatan. Sebelum seorang pemasok dapat mengamankan kontrak dengan Kentucky Fried Chicken, mereka harus mematuhi standar etika yang sama seperti KFC. Ini berarti bahwa pemasok tidak boleh memanfaatkan tenaga kerja di bawah umur untuk produsen komoditi mereka, mereka harus membayar upah yang adil dan harus juga menghindari menempatkan bahan kimia berbahaya dalam komoditas mereka. Konsep-konsep ini telah diatur seperti KFC memilih mitra bisnis lainnya juga; mereka termasuk kontraktor dan pabrik. Dengan melakukannya, perusahaan melindungi hak asasi manusia.

Perusahaan juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan pekerjanya. Karena KFC adalah perusahaan makanan cepat saji dengan karyawan yang sangat sibuk, maka wakil perusahaan menyatakan bahwa mereka selalu berusaha untuk melindungi karyawan dari hal-hal yang merugikan dan membahayakan mereka di tempat kerja. Sejalan dengan hal ini, KFC selalu memastikan bahwa karyawan mereka bekerja secara sukarela. Ini berarti bahwa perusahaan membenci kerja paksa. Mereka juga percaya pada karyawannya sesuai kasus keadilan dalam segala kemungkinan. Tindakan disiplin mereka selalu adil dan beberapa karyawan mengeluh tentang bagaimana menangani administrasi mereka. Ini adalah fakta bahwa beberapa karyawan di dunia usaha memanfaatkan mental hukuman sebagai cara untuk menekan karyawan mereka dan membuat mereka patuh. Namun, hal ini tidak terjadi dengan KFC sebagaimana tidak adanya kasus yang telah dilaporkan di media.

Praktek kerja Kentucky Fried Chicken juga etis. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa perusahaan tidak diskriminasi terhadap individu atas dasar ras, jenis kelamin, kecacatan atau faktor lainnya. Perusahaan sebagian besar praktek-praktek perekrutan fokus pada kemampuan calon potensial, bukan pada masing-masing ras, latar belakang budaya dan lain-lain Sejalan dengan praktek-praktek ini, perusahaan biasanya menawarkan lembur bagi karyawan yang memutuskan untuk bekerja di luar jam kerja normal. Selain itu, perusahaan telah membuat kesepakatan pergeseran sehingga dapat menghindari karyawan yang bekerja lembur pada waktu tertentu masalah upah juga berdasarkan pada daftar KFC.

Perusahaan yakin bahwa para pekerja harus dibayar sesuai dengan usaha mereka. Akibatnya, ada unsur keadilan ketika perusahaan memperlakukan hal ini kepada karyawannya. Perusahaan menggambarkan sikap ini dalam beberapa outlet restoran seperti yang ada di Inggris dan juga di Kanada. Perusahaan telah melebihi upah minimum oleh hampir delapan pounds per jam. Di Kanada, perusahaan membayar sebagian besar dari jumlah pekerja yang menguntungkan dan bahkan memungkinkan untuk unionisation karyawan. Semua perbuatan ini ditujukan untuk menunjukkan bahwa KFC berkomitmen untuk menyediakan karyawannya kondisi kerja yang baik.

Permasalahan Kontroversial Dalam Kegiatan KFC

Kegiatan etis KFC telah diuji ketika beberapa aktivis hak binatang ditantang KFC dalam hal perlakuan ayam. Pada bulan Juni 2008, orang-orang yang memerhatikan Perlakuan Etis Hewan (PETA) bersama-sama dengan aktris Hollywood Pamela Anderson mengirimkan keluhan kepada Direktur pengelola KFC di Inggris selama perawatan tidak etis terhadap ayam. Menurut kelompok ini, Kentucky Fried Chicken tidak peduli pada cara mereka memperlakukan pemasok ayam di sawah mereka. Grup yang menegaskan bahwa pemasok ini membuat ayam tumbuh terlalu cepat sehingga mencegah mereka dari berjalan.

Yang terakhir aktivis juga menegaskan bahwa pemasok KFC biasanya menganiaya ayam di rumah-rumah pembantaian. Mereka mengklaim bahwa ayam-ayam dirantai dengan belenggu logam dan ditempatkan di pemandian air listrik. Kelompok-kelompok ini juga mengeluhkan tentang cara ayam yang masih hidup selama proses penciutan mereka. Mereka percaya bahwa ayam kondisi hidup dan mati harus ditingkatkan. Pernyataan itu lebih dibenarkan oleh kelompok yang terakhir ketika mereka mengklaim bahwa KFC Kanada mengikutinya dengan mengubah beberapa kebijakan-kebijakan mereka. Menurut aktivis hak-hak hewan, cabang Kanada memilih untuk mempertimbangkan bagaimana ayam dikembangbiakan sebelum mereka dibeli dari pemasok. Mereka bahkan menawarkan alternatif vegetarian untuk masing-masing klien. Akibatnya, selebriti Pamela Anderson yang berbicara atas nama PETA menegaskan bahwa ia akan berhenti mengkonsumsi produk KFC sampai pengolahan produk KFC sesuai dengan saran-saran mereka. Hal lain yang terkait erat dengan laporan media adalah hal yang berkenaan dengan laporan yang dibuat oleh wartawan yang menyamar bekerja untuk PETA. Yang kedua wartawan telah membuat video tentang cara KFC memperlakukan binatang. Mereka menggambarkan ayam yang dilemparkan ke tembok, dipukuli dan dibantai tanpa ampun. Kelompok yang terakhir ini juga mengklaim bahwa pemasok KFC menyiksa ayam mereka dan membuat kehidupan ayam mereka sangat sengsara. Beberapa pemasok ini juga terlibat dalam paruh pemangkasan yang merupakan proses pemotongan paruh ayam. Dalam tanggapan atas tuduhan tersebut, perusahaan KFC menegaskan bahwa mereka telah membentuk sebuah komite untuk menangani masalah hak-hak binatang. Namun, komite ini tidak bekerja sama dengan salah satu gerakan hak-hak binatang. Selain itu, perusahaan juga cepat menjawab bahwa beberapa pemasok mereka yang terlibat dalam pemangkasan paruh hanya melakukan apa yang biasa dilakukan para petani ayam juga. Selain itu, perusahaan pemasok mengklaim bahwa mereka tidak memperlakukan hewan mereka seperti sebagaimana yang diberitakan.

Namun, para ahli etika akan setuju bahwa KFC telah melanggar kebijakan etis. Perusahaan percaya bahwa semua pemasok mereka tidak boleh terlibat dalam segala macam malpraktik. Meskipun demikian, menurut hukum Inggris, pemangkasan paruh diperbolehkan hanya tiga puluh persen dari populasi burung untuk menghentikan mereka menyakiti satu sama lain dengan menggunakan paruh mereka. Sangat jelas bahwa pemasok KFC telah melanggar undang-undang ini karena mereka memangkas hampir semua ayam mereka. Selain itu, pemasok juga melebihi maksimum yang diperbolehkan untuk kepadatan unggas yang ditetapkan oleh Departemen Lingkungan Hidup. Mereka merekomendasikan maksimum tiga puluh ayam tiap per meter persegi. Sekali lagi, ini adalah semua hukum yang telah diabaikan oleh pemasok KFC.

Selain itu, dua belas ribu demonstrasi yang telah dilakukan terhadap pemasok KFC juga menunjukkan bahwa perusahaan beroperasi dalam cara yang tidak etis. KFC outlet lain harus mengikuti contoh yang dibuat oleh KFC Kanada yang hanya mengontrak pemasok yang menggunakan proses pembunuhan binatang yang terkontrol. Outlet juga mengontrol kesejahteraan ayam di peternakan masing-masing. KFC telah menghadapi banyak perselisihan moral untuk kondisi upah mereka. Yang terakhir adalah karakteristik yang sama dengan sebagian besar restoran cepat saji di dalam negeri dan seluruh dunia. Perusahaan telah dituduh mempekerjakan sejumlah besar karyawan muda yang menerima di atas upah minimum. Meskipun perusahaan membayar karyawan sedikit di atas upah minimum, keuntungan besar perusahaan tidak tercermin dalam insentif yang ditawarkan kepada para karyawan. Seolah-olah hal ini tidak cukup, sejumlah besar karyawan KFC belum unionised. Perusahaan ini memberikan keuntungan yang tidak semestinya karena mereka memiliki kemampuan untuk mengubah apa yang karyawan peroleh. Praktek kerja miskin ini telah terkonsentrasi di outlet tertentu seperti Selandia Baru dan Kanada.

Di Selandia Baru, Perusahaan menawarkan harga yang berbeda untuk pemuda dibandingkan dengan sisa dasar karyawan. Hal ini menyebabkan pemogokan pada tahun 2003 setelah perusahaan yang sepakat untuk mengurangi tingkat perawatan karyawan. Dalam hal ini, mereka menegaskan bahwa mereka akan mengurangi tingkat pekerja muda tersebut tetapi mereka tidak pernah melakukannya. Setelah meneliti masalah ini, orang dapat menyatakan bahwa KFC telah menunjukkan perilaku yang tidak etis di beberapa outlet yang dipilih. Bahkan perusahaan mengharapkan para pemasok untuk memiliki kondisi kerja yang baik, tetapi mereka tidak berhasil untuk membersihkan rumah mereka di semua outlet mereka di seluruh dunia.

KFC juga di beritakan bahwa mereka memiliki kebijakan lingkungan yang buruk. Menurut beberapa aktivis, KFC tidak menunjukkan tanggung jawab perusahaan yang baik karena jenis pemasok yang menyediakan mereka dengan kedelai. Kedelai merupakan bagian dari bahan ayam mereka, sebuah perusahaan yang dikenal sebagai persediaan Cargill itu. Menurut aktivis lingkungan hidup, sebagian besar kedelai ini adalah sumber dalam cara ilegal menurut sejumlah besar para wartawan. Beberapa klaim ini sebagai hasil dari penyelidikan yang dilakukan oleh kelompok lingkungan hidup Green perdamaian organisasi. Dalam tanggapan atas tuduhan ini, KFC menegaskan bahwa sumber kedelai mereka dari Brazil dan bukan dari kegiatan ilegal Cargill. Namun, masih menekankan bahwa lingkungan yang tidak demikian, kedelai mereka berasal dari hutan Amazon dan menunjukkan KFC tidak berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti apakah tuduhan-tuduhan tersebut adalah benar, tetapi orang tidak dapat mengabaikan fakta bahwa kelompok lingkungan hidup melakukan penyelidikan mereka sendiri dan menemukan bahwa ada beberapa masalah dengan pembalakan liar. KFC juga telah dituduh memanfaatkan nama-nama pendiri untuk sejumlah besar komoditas mereka bahkan ketika pendiri tidak menyetujui komoditas tersebut. Pendiri KFC dikenal sebagai Sanders dan dia adalah salah satu dari orang-orang yang datang dengan resep unik untuk membuat ayam KFC. Pada waktu itu, pendiri bertugas hanya sebagian kecil dari jaringan restoran. Namun, dengan berjalannya waktu, perusahaan mulai berkembang dan ia kehilangan kepemilikan kepada kelompok lain. Pemilik baru Sanders telah menggunakan nama di sebagian besar komoditas mereka bahkan ketika resep mereka tidak diciptakan oleh individu yang terakhir. Oleh karena itu diperlukan bagi kelompok untuk muncul dengan iklan dan pernyataan jujur tentang siapa koki yang benar di belakang beberapa komoditas mereka. Jika tidak, ini menyesatkan iklan dan pemasaran. Mereka tidak mengikuti aturan-aturan etika pemasaran.

Permasalahan lain bahwa perusahaan saat ini bergulat dengan tegas terikat dengan sifat perusahaan industri yang beroperasi di restoran makanan cepat saji. Menurut ahli kesehatan dan gizi lain, jenis lemak yang digunakan saat memasak makanan yang sangat mempengaruhi nilai gizi dan kesehatan dari makanan. Salah satu jenis lemak tertentu yang telah menerima begitu banyak perhatian dari individu yang bersangkutan adalah lemak Trans. Lemak trans adalah orang-jenis lemak yang berasal dari minyak selama proses pengerasan. Tujuan dari lemak trans ini adalah rak memperpanjang hidup dan untuk membuat komoditas disiapkan melalui memanggang lebih lama. Meskipun sifat-sifat baik ini, lemak trans dapat membawa penyakit kesehatan rumit bahwa banyak orang di Inggris berkelahi, ini meliputi;
• Obesitas
• Diabetes
• Penyakit jantung koroner
• Kelainan lain

Akibatnya, perusahaan yang mengambil tanggung jawab sosial mereka secara serius harus mencari minyak goreng yang baik sangat rendah di lemak jenuh atau lemak trans tidak memiliki sama sekali. Jika alternatif ini tidak memungkinkan, maka perusahaan harus memberitahu konsumen mereka secara jelas bahwa mereka menggunakan lemak trans sehingga konsumen pembuat pilihan sadar. Perusahaan yang sedang dipelajari; KFC telah berusaha mengikuti norma-norma etika ini di beberapa outlet tetapi di lain, perusahaan masih terus memasak komoditas dengan lemak trans ini dan tidak mencari alternatif. Perlu dicatat bahwa pemerintah Inggris telah tertarik dalam memerangi obesitas. Akibatnya, pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan yang ditujukan untuk mengurangi masalah ini. Mengingat lemak trans bunga yang telah dihasilkan dari masyarakat dan gubernur, itu adalah tugas KFC untuk mematuhi sehingga dapat menunjukkan warga perusahaan yang baik dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etika. Perusahaan perlu meningkatkan cara paling sederhana yang dapat melakukan hal ini adalah dengan mengungkapkan jumlah lemak yang terkandung dalam produk mereka. Ada alasan serius untuk alarm dalam berkenaan dengan masalah lemak trans karena ada ratusan ribu orang yang meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi terkait makanan cepat saji. Akibatnya, KFC memberikan kontribusi terhadap kesehatan yang buruk di Inggris. Jika mereka tidak berhati-hati, perusahaan bisa terus kehilangan sejumlah besar konsumen mereka sehingga kehilangan bisnis pada akhirnya. Perusahaan harus menyadari bahwa dunia barat telah diambil alih oleh budaya makanan cepat saji. Individu sangat berkomitmen untuk tempat kerja mereka bahwa mereka memiliki sedikit waktu untuk memasak di rumah. Karena itu tergantung pada restoran cepat saji untuk memberi makan mereka. Seperti tanggung jawab yang sangat besar restoran cepat saji hadir dengan pengorbanan besar. KFC sebagai salah satu perusahaan harus mendahulukan kebutuhan kesehatan klien mereka jika tidak perusahaan akan beroperasi dalam cara yang egois.

KFC telah melakukan banyak perubahan demi perubahan untuk memperbaiki citra perusahaan. Dari membuat alternatif non-ayam dalam makanan mereka. Ini diberikan kepada konsumen vegetarian yang tidak dapat mengkonsumsi daging. Namun, masih banyak kekurangan dalam meperbaiki citra perusahaan tersebut. Lemak tran pada ayam tidak dapat diminimalisir sehingga gangguau seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung koroner dan penyakit lainnya tidak dapat dihindarkan. KFC telah memberikan komposisi dan standar mutu kualitas makanan yang baik. Jika makanan tersebut menyebabkan penyakit, KFC mengembalikan kepada konsumen masing-masing dalam mengkonsumsinya. Masyarakat tahu apa yang mereka konsumsi dan yang baik bagi kesehatan tubuhnya. KFC berpegang teguh pada norma dan nilai yang telah mereka patuhi, tugas KFC untuk mematuhi sehingga dapat menunjukkan warga perusahaan yang baik dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etika. Perusahaan perlu meningkatkan cara paling sederhana yang dapat melakukan hal ini adalah dengan mengungkapkan jumlah lemak yang terkandung dalam produk mereka. Ada alasan serius untuk alarm dalam berkenaan dengan masalah lemak trans karena ada ratusan ribu orang yang meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi terkait makanan cepat saji. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan KFC dalam mengendalikan jumlah lemak yang terkandung yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. KFC juga harus bertanggung jawab moral dan kesalahan yang harus diakui atau ditanggung (blame) agar perusahaan makanan siap saji ini masih dapat dinikmati oleh para pelangganna tanpa harus mengkhawatirkan baik buruknya makanan siap saji ini.

 Kasus 1 ( Lomba Makan Ayam yang menewaskan Fredy )

Detik.com mewartakan, dalam lomba makan ayam goreng berhadiah Rp 5 miliar yang diselenggarakan Kentucky Fried Chicken (KFC) menyebabkan salah satu pesertanya tewas. Lomba berlangsung di KFC Taman Semanan di RT 15 RW 11 Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng Jawa Barat, pada hari jum’at 11 maret 2016 pukul 14.00 WIB. Korban yang meninggal dunia bernama Fredy Jayadi umur 45 tahun. Korban yang meninggal diduga tersedak saat berusaha menghabiskan ayam dalam perlombaan makan tersebut. Saat tersedak fredy sempat diberi pertolongan dengan diberi air putih lalu dibawa ke klinik terdekat, namun sayang nyawanya tak tertolong.

Kronologis:
Berawal ada 3 orang peserta dalam lomba salah satunya Fredy, mereka lomba adu cepat menghabiskan ayam dalam waktu 5 menit. Setiap peserta diberi 3 potong sayap ayam KFC, siapa yang tercepat menghabiskan ayam tersebut maka akan menjadi pemenang
Fredi (korban) telah menghabiskan ayam ketiga, tiba-tiba tersedak dan korban langsung meminum air putih kemudian diberi pertolongan
Korban dibawa ke klinik Yasa Husada untuk mendapatkan pertolongan karena kondisinya mengkhawatirkan, namun sayang nyawanya tak tertolong
Setelah di cek dokter jaga, dokter menyatakan nyawa korban tidak tertolong selanjutnya dibawa ke RS Polri untuk di autopsi.

Analisa Kasus 1

Analisa kami mengenai lomba makan cepat yang berujung maut seperti ini sudah banyak ditemui terutama dinegara-negara luar, seperti kontes makan cepat hot dog di Western South Dakota, AS pada tanggal 8 Juli 2014 (ini juga menewaskan seorang pria yang bernama Walter Eagle Tail umur 47 tahun), pada bulan Oktober 2012 seorang pria berusia 32 tahun tewas saat ikut kontes makan kecoak dan cacing karena tersedak.

Dari kejadian ini, kita masih mempertimbangkan siapa yang bertanggung jawab atas lomba makan ini. Disatu sisi, kasus ini merupakan kesalahan dari si peserta lomba makan tersebut karena terlalu bersemangat sehingga kegiatan mengunyah makanan tidak sempurna dan menjadi tersedak. Di sisi lain, pihak penyelenggara yaitu KFC juga seharusnya tidak perlu melakukan lomba seperti ini karena sangat membahayakan dan mempunyai resiko yang sangat tinggi. KFC bisa diduga melanggar UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yang berbunyi; “ Konsumen berhak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan saat menggunakan barang atau jasa. ”

Kasus 2 ( Pemaksaan Pembelian CD dari KFC )

Dikutip dari sebuah blog, seorang konsumen yang menjadi korban “penipuan” dan “pemaksaan” ini mengungkapkannya pada blog pribadinya.

Siapa yang tidak mengenal ayam goreng berlogo kakek berjenggot dan berbaju merah di Banda Aceh ini? Saya rasa hampir seluruh warga Banda Aceh tahu restoran cepat saji yang saya maksud tersebut.

Iya. Kentucky Fried Chicken atau yang sering disingkat KFC. “Kakek” sebutan kerennya.

Saya baru saja dari sana untuk makan malam bersama keluarga saya. Saat saya masuk, antrian di meja kasir sungguh panjang. Saya sabar menunggu sembari melihat-lihat menu yang digantung di belakang meja kasir sedangkan keluarga saya sudah duduk manis di kursi di dekat pintu.

Tibalah giliran saya. Seperti biasa, saya disapa terlebih dahulu oleh si Kakak Kasir lalu saya ditanyai ingin pesan apa. Saya menyebut nama sebuah paket dan menanyakan dengan jelas apa saja isi paket tersebut. Tapi kemudian si Kakak Kasir bertanya berapa jumlah orang yang akan makan. Saya menjawab lima.

Ia lalu mengambil sebuah kertas berisi gambar paket menu yang cocok untuk jumlah anggota keluarga saya.

Ia menerangkan dengan cepat kepada saya.

“Kakak, ini ada paket yang untuk berlima. Lima ayam, terdiri dari tiga dada dan dua paha, lima nasi, lima minuman, lalu ada empat goceng gratis.”, ia berbicara sembari menunjukkan gambar ayam, nasi, gelas minuman, dan menu goceng. Saya memang melihat ada gambar kotak CD di menu tersebut.

“Oh, pasti itu gratisnya.”, saya pikir.

Sudah biasa kan mendapat CD gratisan ketika makan di KFC?

Saya setuju memesan menu paket tersebut, si Kakak Kasir dengan sigap menyiapkan pesanan saya. Selang beberapa waktu, sampailah dua nampan berisi pesanan saya dan kemudian dia menyebutkan nominalnya.

“Seratus sembilan puluh tiga ribu rupiah.”

Saya kaget. Tidak biasanya makan di KFC sampai semahal ini. Tapi saya tetap mingkem karena saya pikir mungkin harga menunya memang sudah naik.

Si Kakak Kasir kemudian meletakkan setumpuk CD di hadapan saya.

“Silahkan dipilih 2 CD-nya, Kak.”

Hmm….ini gratisannya. Saya pun sibuk memilih sembari si Kakak Kasir menyelesaikan transaksi.

Dua CD terpilih lalu struk keluar dari mesin pencetak. Saya pun segera bergegas ke meja dimana keluarga saya sudah menunggu.

Tidak ada masalah yang terjadi. Kami makan dengan lahap sambil bercanda dan mengobrol.

Namun, saat akan selesai makan, kakak ipar saya nyeletuk.

“Dek, coba lihat struk tadi. Temen Kakak pernah cerita, katanya CD yang kita dapet ini dimasukkan ke dalam struk.”

Saya kaget. Tapi masa sih?

Lalu cepat-cepat saya mengambil struk dari dalam tas.

Dan ternyata benar.

2 CD tersebut ternyata bukan GRATIS, tapi kita BELI. Dan itu jelas tertera di dalam struk.

Pernahkah kalian aware masalah ini? Sudah berapa kali tertipu? Sudah berapa banyak tumpukan CD dari KFC yang telah kalian “beli” secara tidak sadar?

Ternyata tidak tanggung-tanggung, harga satu buah CD adalah Rp 35.000,-. Saya “mendapat” 2 CD, itu berarti harga yang harus saya bayar adalah Rp 70.000.-. Jadi sebenarnya, total pesanan saya hanyalah Rp 123.000,-

Kita cenderung tidak lagi melihat struk dengan teliti setelah membayar dan mendapatkan pesanan kita. Kita pikir, memesan dalam bentuk paket pastilah lebih hemat dari memesan per potong.

Itulah yang tadi terjadi pada saya, disebutkan nominal mendekati 200 ribu saya hanya kaget namun lalu berusaha mewajarkan nominal tersebut dengan alasan yang saya buat sendiri, yaitu mungkin harga bahan baku yang sudah naik, maka pihak resto terpaksa menaikkan harga jual produknya. Tapi ternyata tidak.

Lalu apa yang terjadi setelahnya?

Kami meminta pelayan di KFC untuk memanggil atasannya atau siapapun yang berwenang. Tidak berapa lama, asisten manajer resto cepat saji itu menghampiri meja kami.

Mulailah Ibu saya komplain dan menyebutkan bahwa pihak KFC telah menipu konsumen. Tidak tanggung-tanggung bahkan kakak ipar saya menyebut kata-kata “penipuan” dan “pemerasan” untuk mengungkapkan kekesalannya. Penipuan, karena pihak KFC jelas-jelas tidak menerangkan bahwa CD tersebut dimasukkan ke dalam tagihan yang artinya tidak GRATIS namun harus dibayar. Pemerasan, karena menurut asisten manajernya, untuk dapat menikmati paket menu tersebut konsumen HARUS membeli CD tersebut.

Lalu saya –sebagai pemesan- juga ikut menimpali. “Seharusnya ada penjelasan dari kasir bahwa CD-CD ini tidak gratis melainkan harus bayar. Konsumen berhak diberikan pilihan. Karena tidak semua konsumen membutuhkan CD-CD ini.”

Ibu saya menambahkan, “Sebenarnya KFC ini jual ayam atau jual CD? Kalau memang mau jual CD, tutup saja restonya.”

Menghadapi komplain yang tidak henti-hentinya dari saya, Ibu, dan kakak ipar saya, si Asisten Manajer pun kewalahan. Beragam penjelasan ia paparkan, mulai dari masih tersedianya paket lain yang non-CD hingga itu adalah peraturan pusat dan harus diberlakukan. Tapi memang si Kasir jelas-jelas tidak menjelaskan pada saya bahwa ada CD yang harus saya BELI bukan GRATIS untuk bisa memesan paket tersebut.

Akhirnya, ia bertanya, “Jadi sekarang Ibu maunya seperti apa?”

Tanpa segan Ibu saya menjawab, “Saya mau uang saya kembali seharga dua CD ini.”

Si Asisten Manajer mengiyakan dengan embel-embel “kali ini akan kami kembalikan”.

Akhirnya, uang 70 ribu rupiah kembali ke dompet saya dan sepertinya saya tidak akan kembali lagi ke restoran cepat saji itu.

Seharusnya, kita sebagai konsumen lebih selektif dan ‘rewel’ terhadap barang yang ingin kita konsumsi. Dan seharusnya pihak yang menjual dapat memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada calon konsumen mengenai produknya, tidak menjebak seperti kasus yang saya alami tadi.

Semoga ini dapat menjadi pelajaran bagi saya dan saya berbagi dengan anda agar kita bisa lebih ‘cerdas’ sebagai konsumen mengenai barang yang akan kita konsumsi.

Analisa Kasus 2

Berdasarkan kasus diatas, ada pemaksaan pembelian CD oleh KFC yang tanpa disadari oleh kita karena tidak adanya informasi yang jelas tentang penjualan CD tersebut dari pihak kasir. Demi menghabiskan stock atau mengejar target penjualan, pihak KFC sendiri pun akan melakukan berbagai cara untuk mencapainya. Salah satunya yaitu menjual paket ayam + CD lagu yang disangka para konsumen sebagai bonus dari paket ayam tersebut namun pada akhirnya kita juga harus membayar CD lagu tersebut. Kejadian seperti ini bisa dikatakan sebagai kasus penipuan, yang awalnya di judulkan sebagai “paket ayam”.

Kasus ini bisa dikenakan pasal 378 KUHP tentang Penipuan yang berbunyi;

“ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan menggerakan orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun ”

Disini pihak sang kasir pun juga merasa dirugikan oleh pihak KFC itu sendiri karena disini ada unsur pemaksaan penjualan CD lagu. Jika kasus ini kita bawa ke jalur hukum, pihak kasir pun juga tidak berani menyalahkan sang atasan atau perusahaannya karena takut dipecat. Akhirnya, pihak kasir melakukan berbagai cara untuk menjual CD lagu dan melayani setiap komplain dari konsumen yang tidak terima dengan “ penjualan ” CD lagu tersebut.

 Kasus 3 ( Kecelakaan Kerja: Karyawan KFC Meninggal Terjepit Lift )

AntaraNews.com mewartakan kasus kecelakaan kerja yang dialami seorang karyawan KFC yang meninggal karena terjepit lift barang. Dikutip dari AntaraNews.com, dipaparkan ulasan kasusnya.

Andi Faizal Fahri Ramadhan, seorang karyawan di restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) Merauke, Provinsi Papua, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan kerja, terjepit pintu lift.

Dari laporan polisi nomor 556/XI/2016/Papua/Res Mrk disebutkan bahwa pelapor atas nama Hendrik, pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 22:45 WIT mendengar suara teriakan dari korban dan langsung menuju ke arah asal suara.

"Saya melihat korban sudah terjepit pada pintu lift dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah," kata saksi saat melapor.

Melihat kejadian itu, Hendrik langsung mendatangi Kantor SAR Meruke dan melaporkan hal itu, selanjutnya petugas SAR datang ke lokasi kejadian dan mengevakuasi korban keluar dari lift.

Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daearh (RSUD) Merauke namun korban tidak bisa diselamatkan.

"Setelah di RSUD korban sudah meninggal dunia sehingga saya mendatangi SPKT Polres untuk melaporkan kejadian tersebut," katanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Minggu, anggota kepolisian sudah mendatangi bangunan KFC dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Perlu diketahui bahwa KFC pertama di Kabupaten Merauke yang beralamat di Jalan Raya Mandala ini baru diresmikan oleh pejabat Merauke pada hari yang sama, sekitar pukul 14:11 waktu setempat.

Analisa Kasus 3

Analisa kami berdasarkan kasus kecelakaan kerja yang dialami seorang karyawan KFC merupakan tindakan kelalaian kerja baik kelalaian dari pekerja itu sendiri maupun dari pihak pengelola tempat perusahaan. Hal ini disebabkan gedung tempat berdirinya cabang KFC di Merauke merupakan gedung yang baru diresmikan. Menurut analisa kami hal ini disebabkan karena dalam gedung tersebut belum memenuhi standar keamanan dan keselamatan kerja. Hal ini disebabkan lift barang yang digunakan ternyata mangalami masalah sehingga seorang karyawan terjepit lift hingga akhirnya tewas. Selain itu, status karyawan yang merupakan pekerja baru juga turut menjadi penyebab terjadinya kelalaian kerja ini karena kemungkinan ia belum memahami standar dan keamanan kerja dalam perusahaan.

Berdasarkan Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja. Berdasarkan analisa kami dari kasus karyawan KFC yang tewas terjepit lift hingga meninggal merupakan suatu pelanggaran terhapat Undang-undang nomor 23 tahun 1992 Tentang Keselamatan Kerja karena seorang karyawan harusnya mendapat jaminan untuk bekerja secara sehat dan aman. Selain itu, perusahaan seharusnya meninjau tempat kerja yang aman dan tidak membahayakan serta menetapkan mutu dan standar keamanan tempat kerja. Sehingga, keselamatan para pekerja dapat terjamin



·         Gibson, J. L. Ivanchevic, J. M. Jr, James. H. D., & Konopaske Robert. "Organizations: Behavior, Structure, and Processes fourteenth editions". (New York: McGraw-Hill/Irwin, 2009)
·         Goerge.M. J & Jones.R.G. “Understanding and Managing Organizational Behavior sixth edition” (Pearson;2012)
·         Langton, N. Robbins, P. Stephen. “Fundamental of Organizational behavior 3rd” 
-      Kfcindonesia.kfcku.com

Comments

  1. vg3.tv is still not a new channel - YouTube
    › youtube › is_still_not_a_new_disc › youtube › is_still_not_a_new_disc youtube to mp3 free › youtube › is_still_not_a_new_disc You can still watch this video on YouTube: https://www.youtube.com/watch?v=K2o8e7qvgf.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts